Kuala Lumpur, 21 Mei 2025 — Gedung International Youth Centre (IYC), Kuala Lumpur, Malaysia menjadi saksi antusiasme ratusan santri dari berbagai daerah dalam gelaran International Conference Santri Mendunia (ICSM) Batch 2. Acara ini menghadirkan semangat baru bagi santri Indonesia untuk melangkah ke kancah global dengan membawa nilai keislaman, kreativitas, dan kolaborasi lintas negara.
Konferensi resmi dibuka oleh Ketua Santri Mendunia, Dr. Moh. Ahmad Aziz Nawawi, Ph.D, yang menegaskan pentingnya memperluas wawasan dan kontribusi santri di era globalisasi.
Hadir sebagai pemateri inspiratif, Wirda Mansur dan Gus Ivan menyampaikan pesan mendalam kepada para peserta. Dalam sesinya, Wirda mengingatkan bahwa keberkahan hidup bermula dari hubungan yang kuat dengan Tuhan. “Apapun yang terjadi dalam hidupmu—entah itu kebahagiaan atau kesedihan—jangan pernah jauh dari sajadah dan Al-Qur’an,” ujarnya penuh makna.
Sementara itu, Gus Ivan memberikan semangat kewirausahaan bagi santri. “Menjadi santri bukan hanya soal akhirat. Kita juga bisa menjadi santripreneur yang berdampak, yang membawa nilai-nilai pesantren dalam dunia nyata,” ucapnya disambut tepuk tangan peserta.
Salah satu momen paling berkesan dalam acara ini adalah penampilan puisi dari Jihan Fanyra, delegasi asal Aceh, yang membawakan karya originalnya di atas panggung IYC. Puisinya yang sarat makna dan dibawakan dengan penuh penghayatan sukses memukau audiens dan dewan juri, hingga akhirnya ia dinobatkan sebagai Penampilan Terbaik dalam konferensi tersebut.
“Saya sangat senang bisa mewakili Aceh dan tampil di depan orang-orang hebat dari seluruh Indonesia. Ini bukan hanya tentang tampil, tapi tentang menyuarakan identitas dan nilai yang kita bawa sebagai santri,” ungkap Jihan dengan penuh rasa syukur.
ICSM Batch 2 merupakan rangkaian konferensi yang digelar lintas negara: Malaysia, Thailand, dan Singapura. Melalui forum ini, santri tak hanya berdiskusi, tetapi juga menampilkan kreativitas, membangun jaringan, dan mengukuhkan peran strategisnya dalam membentuk masa depan peradaban.
Dengan semangat Santri Mendunia, para peserta membuktikan bahwa peran santri hari ini bukan hanya di pesantren, tapi juga di panggung dunia.